berita otomotif

”Kaki Jenjang” Yaris Heykers dan Konsekuensi Kestabilan

Jakarta, KompasOtomotif – Saat PT Toyota Astra Motor (TAM) memutuskan untuk menambah tinggi suspensi pada Yaris Heykers, satu hal menjadi konsekuensi harus diterima, yakni kestabilan berkendara yang secara teori akan berkurang. Namun TAM buru-buru menepis dugaan itu.
Donny A Yuwono, Head C & A Accessories Planning & Styling Design TAM, memang tak menampik adanya risiko kestabilan berkurang saat tinggi mobil ditambah. Kendati demikian, pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin menyamakan tingkat kestabilan itu dengan Yaris standar.
Penjelasan desainer itu dipertajam oleh Sutrimono, Deputi Division Head Product Planning & Development TAM, mengatakan bahwa target awal Yaris Heykers adalah memenuhi berbagai kebutuhan, meski dirancang untuk berbagai kondisi jalan.
Ground clearance tinggi, tapi fun to drive mutlak harus tetap ada. Kami bekerjasama dengan TRD Indonesia untuk mengembangkan suspensi khusus Heykers. Kami juga melakukan pengembangan dan memilih spek yang sesuai,” kata Sutrimono, atau biasa disapa Mono, (3/11/2016).
Agar lebih meyakinkan, Mono memaparkan bahwa Yaris Heykers—meski didesain dan dikembangkan di Indonesia—sudah melalui fase pengujian di Jepang. Ada dua tes dasar yang harus dilalui dengan suspensi baru.
Pertama, ”emergency escape”, di mana kendaraan dipaksa manuver saat kecepatan tertentu. Yaris Heykers berada di leel yang baik stabilitasnya. Tes kedua, performa. Yakni jalan lurus, berbelok, miring, jalanan semi off-road sampai tanjakan dan turunan.
”Kami berani pastikan driving feeling dan stabilitas sama dengan Yaris standar. Heykers meningkatkan daya jelajah, namun tetap asyik dikendarai,” ujar Mono.
TAM juga membuktikan teori-teori itu dengan menyiapkan lahan khusus di Senayan City, Jakarta, untuk melakukan slalom dan pengetesan suspensi.
Jakarta, KompasOtomotif – Saat PT Toyota Astra Motor (TAM) memutuskan untuk menambah tinggi suspensi pada Yaris Heykers, satu hal menjadi konsekuensi harus diterima, yakni kestabilan berkendara yang secara teori akan berkurang. Namun TAM buru-buru menepis dugaan itu.
Donny A Yuwono, Head C & A Accessories Planning & Styling Design TAM, memang tak menampik adanya risiko kestabilan berkurang saat tinggi mobil ditambah. Kendati demikian, pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin menyamakan tingkat kestabilan itu dengan Yaris standar.
Penjelasan desainer itu dipertajam oleh Sutrimono, Deputi Division Head Product Planning & Development TAM, mengatakan bahwa target awal Yaris Heykers adalah memenuhi berbagai kebutuhan, meski dirancang untuk berbagai kondisi jalan.
Ground clearance tinggi, tapi fun to drive mutlak harus tetap ada. Kami bekerjasama dengan TRD Indonesia untuk mengembangkan suspensi khusus Heykers. Kami juga melakukan pengembangan dan memilih spek yang sesuai,” kata Sutrimono, atau biasa disapa Mono, (3/11/2016).
Agar lebih meyakinkan, Mono memaparkan bahwa Yaris Heykers—meski didesain dan dikembangkan di Indonesia—sudah melalui fase pengujian di Jepang. Ada dua tes dasar yang harus dilalui dengan suspensi baru.
Pertama, ”emergency escape”, di mana kendaraan dipaksa manuver saat kecepatan tertentu. Yaris Heykers berada di leel yang baik stabilitasnya. Tes kedua, performa. Yakni jalan lurus, berbelok, miring, jalanan semi off-road sampai tanjakan dan turunan.
”Kami berani pastikan driving feeling dan stabilitas sama dengan Yaris standar. Heykers meningkatkan daya jelajah, namun tetap asyik dikendarai,” ujar Mono.
TAM juga membuktikan teori-teori itu dengan menyiapkan lahan khusus di Senayan City, Jakarta, untuk melakukan slalom dan pengetesan suspensi.
Previous
Next Post »